Daftar isi
Memilih perguruan tinggi adalah keputusan besar yang akan mempengaruhi masa depan pendidikan dan karir seseorang. Di Indonesia, terdapat dua jenis kampus utama yang bisa dipilih oleh calon mahasiswa, yaitu kuliah negeri dan kuliah swasta.
Keduanya menawarkan pengalaman belajar yang berbeda dengan keunggulan dan tantangan masing-masing. Untuk membuat keputusan yang tepat, penting untuk mempertimbangkan perbedaan antara kuliah negeri dan kuliah swasta.
8 Perbedaan Kuliah Negeri dengan Kuliah Swasta
Berikut perbedaan kuliah negeri dan kuliah swasta agar kamu tak salah memilih.
1. Biaya UKT dan Operasional Pendidikan (BOP)
Biaya kuliah negeri umumnya lebih rendah daripada di kuliah swasta karena kuliah negeri mendapatkan bantuan pembiayaan dari pemerintah.
Kuliah negeri hanya menerapkan biaya Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan biaya operasional (BOP) yang cenderung tidak terlalu besar.
UKT disesuaikan dengan kemampuan ekonomi setiap mahasiswa dan dibagi menjadi kelompok UKT 1, 2, 3, 4, dan 5. UKT ditentukan agar beban biaya kuliah tidak terlalu berat bagi mahasiswa.
Besaran UKT dan BOP bisa berbeda-beda antara kuliah negeri dan kuliah swasta tergantung pada kebijakan universitas masing-masing. Kuliah swasta juga dapat membebaskan biaya kuliah jika memiliki yayasan pendukung yang kuat.
2. Uang Pangkal
Baik kuliah negeri maupun kuliah swasta menerapkan biaya uang pangkal sebagai sumbangan pengembangan atau komponen gedung.
Di kuliah negeri, uang pangkal biasanya dikenakan kepada mahasiswa yang masuk melalui jalur selain SBMPTN, seperti jalur mandiri. Pembayaran uang pangkal biasanya dilakukan satu kali saat awal semester, tetapi dapat berbeda-beda sesuai kebijakan universitas.
Di kuliah swasta, uang pangkal dibayarkan saat mendaftar ulang dan berlaku untuk semua mahasiswa. Jumlah uang pangkal bervariasi, tergantung universitas yang dipilih. Semakin bergengsi universitas dan jurusan yang dipilih, semakin besar biaya uang pangkalnya.
3. Biaya Sistem Kredit Semester (SKS)
Selain UKT dan BOP, mahasiswa juga dikenakan biaya Sistem Kredit Semester (SKS). Di kuliah negeri, biaya SKS termasuk dalam pembiayaan UKT. Namun, di kuliah swasta, biaya SKS masih dikenakan terpisah dari biaya kuliah atau UKT.
Biaya SKS dihitung berdasarkan jumlah SKS yang diambil setiap semester. Setiap mata kuliah biasanya memiliki 2-3 SKS.
Mahasiswa biasanya mengambil paket SKS sebanyak 24 SKS di awal semester, dan biaya SKS dihitung berdasarkan perkalian per SKS. Besaran biaya SKS dapat berbeda-beda untuk setiap jurusan, dengan jurusan favorit cenderung memiliki biaya SKS yang lebih tinggi.
4. Biaya Praktikum
Selain biaya di atas, perbandingan biaya kuliah negeri dan kuliah swasta juga terkait dengan biaya praktikum. Di kuliah negeri, biaya praktikum umumnya termasuk dalam kalkulasi biaya UKT yang mendapat bantuan pembiayaan dari pemerintah.
Namun, praktikum yang memerlukan biaya tambahan seperti praktikum lapangan atau praktikum laboratorium biasanya ditanggung oleh mahasiswa.
Di kuliah swasta, biaya praktikum menjadi tanggungan penuh mahasiswa dan besaran biayanya tergantung pada kebijakan universitas.
Terutama untuk program studi seperti desain atau teknik, biaya peralatan praktikum akan dikenakan setiap semester dengan jumlah yang bervariasi.
5. Gedung Kuliah dan Fasilitas Kampus
Kuliah negeri biasanya memiliki fasilitas yang lengkap, terutama bangunan gedungnya. Bangunan di kuliah negeri seringkali sudah berusia puluhan tahun.
Fasilitas pendukung seperti mushola, ruang makan, Wifi, perpustakaan, dan ruang belajar juga sudah tersedia dengan lengkap. Oleh karena itu, institusi perguruan tinggi negeri dianggap sudah memadai.
Kuliah swasta tidak jauh berbeda dengan kuliah negeri. Kuliah swasta masih banyak memiliki gedung-gedung baru karena umumnya kuliah swasta didirikan lebih baru daripada kuliah negeri yang sudah lama. Secara umum, kedua jenis kampus ini memiliki standar fasilitas yang serupa.
6. Pilihan Jurusan di Universitas Negeri dan Swasta
Pilihan program studi atau jurusan di perguruan tinggi swasta (PTS) cenderung lebih bervariasi dan spesifik.
Contohnya, ada jurusan jurnalistik digital yang lebih spesifik. Jurusan di perguruan tinggi negeri (PTN) lebih umum seperti Manajemen, Sastra Indonesia, Teknik Industri, dan Kedokteran.
Namun, prospek kerja bagi lulusan PTN maupun PTS sangat terbuka lebar. Semuanya tergantung pada semangat dan dedikasi saat belajar.
7. Jalur Pendaftaran
Perbedaan lain antara kuliah negeri dan kuliah swasta adalah proses penerimaan mahasiswa baru.
Pendaftaran mahasiswa baru di PTN diatur oleh pemerintah. Kamu harus bersaing dengan ribuan mahasiswa dari seluruh Indonesia untuk mendapatkan jurusan yang diinginkan.
Ada tiga jalur pendaftaran ke PTN, yaitu melalui nilai transkrip semester 1-5 dan undangan, Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), serta Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).
Selain itu, ada juga seleksi mandiri yang dilakukan oleh masing-masing PTN berdasarkan nilai ujian atau tes tulis mandiri.
Sedangkan kuliah swasta menawarkan beberapa tes untuk menyaring calon mahasiswa baru, termasuk wawancara, tes psikologi, TOEFL, dan keterampilan dasar lainnya.
Persaingan di PTS tidak seketat di PTN, tetapi bukan berarti kamu bisa santai tanpa persiapan yang matang. PTS juga memberikan pilihan jalur prestasi dengan sertifikat atau prestasi non-akademik.
8. Liburan Kuliah
Perbedaan lainnya adalah durasi liburan kuliah. Beberapa kuliah negeri umumnya memberikan liburan selama dua bulan dalam setiap semester ganjil, sedangkan liburan dalam semester genap lebih singkat.
Di sisi lain, kuliah swasta biasanya memberikan waktu liburan yang lebih panjang. Beberapa kuliah swasta mungkin memberikan liburan selama tiga bulan untuk semester ganjil, dan dua bulan untuk semester genap.
Itulah perbandingan kuliah negeri dan kuliah swasta yang dirangkum Danacita. Kamu dapat menggunakan perbandingan ini sebagai referensi sebelum memutuskan untuk kuliah di universitas mana. Semoga informasi ini bermanfaat!