Pada awal tahun 2023, pemerintah Indonesia mengeluarkan regulasi baru terkait seleksi masuk perguruan tinggi negeri (PTN) melalui Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT). Regulasi ini dikeluarkan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas mahasiswa yang diterima di PTN, sekaligus untuk mengurangi ketimpangan akses pendidikan di Indonesia.

Dalam artikel ini, Danacita akan menjelaskan secara detail tentang regulasi baru untuk bisa masuk PTN melalui tes SNBT. Mulai dari pengertian, materi SBMPTN atau materi UTBK SNBT, hingga contoh soalnya. Dengan begitu, dapat membantu calon mahasiswa mempersiapkan diri menghadapi SNBT.

Apa Itu Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT)?

Sebelum membahas tentang materi UTBK SNBT, pahami terlebih dahulu apa itu SNBT.

Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT) adalah salah satu bentuk seleksi penerimaan mahasiswa baru di perguruan tinggi di Indonesia. Sebelumnya, SNBT dikenal dengan istilah SBMPTN. Namun karena adanya regulasi baru dari pemerintah, jalur masuk ini kemudian berganti nama menjadi SNBT.

Seleksi ini dilakukan dengan menggunakan tes tertulis yang diselenggarakan secara nasional dan diikuti oleh calon mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia.

SNBT pertama kali diperkenalkan pada tahun 2013 sebagai salah satu bentuk seleksi mandiri untuk perguruan tinggi yang menggunakan sistem seleksi mandiri. SNBT dilakukan oleh Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) yang dibentuk oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud).

SNBT terdiri dari beberapa jenis tes, seperti Tes Potensi Akademik (TPA), Tes Kemampuan Dasar Sains dan Matematika (TKD S&M), Tes Kemampuan Dasar Sosial Humaniora (TKD Sosial), dan Tes Kemampuan Dasar Bahasa Inggris (TKD Bahasa Inggris). Setiap perguruan tinggi dapat memilih jenis tes mana yang akan digunakan dalam seleksinya.

Materi dalam SNBT

Balai Pengelolaan Pengujian Pendidikan telah merinci sejumlah subtes yang akan diujikan dalam seleksi UTB-SNBT. Seleksi ini terdiri dari dua komponen besar, yaitu Tes Potensi Skolastik dan Tes Literasi.

1. Tes Potensi Skolastik (TPS)

TPS adalah tes yang dirancang untuk menguji kemampuan berpikir atau kemampuan dalam memahami dan menganalisis suatu masalah yang diperlukan untuk berhasil dalam pendidikan formal, khususnya di jenjang kuliah. TPS terdiri dari empat subtes, yaitu:

• Kemampuan Penalaran Umum

Kemampuan ini bertujuan untuk menguji kemampuan seseorang dalam menggunakan prosedur yang tersedia untuk memecahkan masalah yang belum pernah dihadapi sebelumnya secara terarah dan terkendali.

Kemampuan yang diujikan dalam subtes ini meliputi kemampuan memecahkan masalah baru, kemampuan berpikir abstrak yang tidak didasarkan pada hasil pembelajaran sebelumnya, dan kemampuan penalaran induktif, deduktif, dan kuantitatif. Durasi total subtes ini adalah 30 menit dengan 10 soal untuk masing-masing komponen penalaran.

• Kemampuan Kuantitatif

Subtes ini bertujuan untuk menguji kemampuan seseorang dalam menganalisis dan menyelesaikan masalah matematika yang melibatkan angka, rumus, dan data. Kemampuan yang diujikan dalam subtes ini meliputi kemampuan aritmatika, geometri, trigonometri, statistik, dan probabilitas. Durasi total subtes ini adalah 45 menit dengan 15 soal.

• Kemampuan Penalaran Verbal

Subtes ini bertujuan untuk menguji kemampuan seseorang dalam memahami teks dan mengidentifikasi argumen yang dikemukakan. Kemampuan yang diujikan dalam subtes ini meliputi kemampuan membaca, memahami, dan menafsirkan teks, serta kemampuan untuk mengidentifikasi argumen yang dijelaskan dalam teks. Durasi total subtes ini adalah 30 menit dengan 10 soal.

• Kemampuan Pengetahuan dan Pemahaman Umum

Subtes ini bertujuan untuk menguji pengetahuan dan pemahaman seseorang tentang berbagai topik, seperti sejarah, geografi, sosiologi, dan lain sebagainya. Kemampuan yang diujikan dalam subtes ini meliputi kemampuan untuk mengidentifikasi informasi yang relevan dalam teks dan memahami konteks sosial, politik, dan budaya dari suatu topik. Durasi total subtes ini adalah 30 menit dengan 10 soal.

2. Tes Literasi

Tes ini terbagi menjadi dua bagian utama, yaitu literasi bahasa dan matematika, dan terdiri dari tiga subtes.

• Literasi dalam Bahasa Indonesia

Subtes ini menguji kemampuan seseorang dalam memahami, menggunakan, mengevaluasi, merenungkan, dan berinteraksi secara aktif dan berkelanjutan dengan teks. Peserta harus dapat menemukan konteks pada teks yang diujikan, yang meliputi teks dari bidang ilmu pengetahuan alam, sains, teknologi, atau teks dari bidang ilmu pengetahuan sosial dan humaniora.

Materi yang akan diuji dalam Tes Literasi Bahasa Indonesia adalah sebagai berikut:

1. Menentukan inti bacaan
2. Menyimpulkan isi bacaan
3. Menentukan makna kontekstual kata
4. Menentukan tema dalam teks sastra
5. Menemukan nilai dalam teks sastra
6. Menentukan unsur proses dalam bacaan eksplanatif
7. Menentukan unsur sebab-akibat bacaan eksplanatif
8. Menentukan kelengkapan paparan kekhasan objek bahasan dalam bacaan ulasan
9. Menentukan keakuratan paparan kelebihan objek bahasan dalam bacaan ulasan
10. Menentukan keakuratan paparan kekurangan objek bahasan dalam bacaan ulasan
11. Menentukan ketepatan opini atas objek bahasan dalam bacaan ulasan
12. Menentukan gagasan pendirian yang relevan/tidak relevan dengan isi bacaan argumentatif
13. Menentukan fakta/data yang relevan/tidak relevan dengan gagasan pendirian dalam bacaan argumentatif
14. Menentukan simpulan yang relevan/tidak relevan dengan gagasan pendirian dan fakta/data dalam bacaan argumentatif
15. Menentukan inferensi meyakinkan dalam bacaan argumentatif Tes Literasi Bahasa Indonesia terdiri dari 30 soal dengan durasi 45 menit.

• Subtes Literasi dalam Bahasa Inggris

Tes ini terdiri dari 20 soal dengan durasi pengerjaan 30 menit.

• Subtes Penalaran Matematika

Tes ini menekankan pada kemampuan menyelesaikan masalah matematika dalam berbagai konteks. Dalam menyelesaikan soal-soal Penalaran Matematika, dibutuhkan tiga proses kognitif yaitu memformulasikan, menggunakan atau menerapkan, dan menginterpretasikan. Pengukuran penalaran Matematika mencakup bilangan, pengukuran dan geometri, ketidakpastian dan data, serta aljabar.

Perbedaan Materi SBMPTN dengan Materi UTBK SNBT

Menurut informasi yang diberikan oleh Kemendikbud Ristek, jalur UTBK-SBMPTN akan digantikan dengan SNBT pada tahun 2023. SNBT tetap menggunakan sistem seleksi dengan tes, tetapi dengan materi yang berbeda dengan SBMPTN.

Selain materi tes, penanggung jawab pelaksanaan tes juga berbeda. Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) tidak lagi bertanggung jawab menyelenggarakan tes PMB ini. Pelaksanaan SNBT akan dipegang oleh Balai Pengelola Penujian Pendidikan (BP3) Kemendikbud Ristek.

Berikut adalah perbedaan antara materi UTBK-SBMPTN dengan materi UTBK SNBT:

1. Materi UTBK-SBMPTN

Ada tiga kelompok seleksi UTBK-SBMPTN, yaitu Sains dan Teknologi (Saintek), Sosial Humaniora (Soshum), dan Campuran (Saintek dan Soshum). Materi tes UTBK masing-masing kelompok adalah:

• Saintek: Materi ujian TPS, bahasa Inggris, dan TKA Saintek (Matematika, Fisika, Kimia, dan Biologi).
• Soshum: Materi ujian TPS, bahasa Inggris, dan TKA Soshum (Ekonomi, Geografi, Sejarah, dan Sosiologi).
• Campuran (Saintek dan Soshum): Materi ujian TPS, bahasa Inggris, dan TKA Saintek serta TKA Soshum.

2. Materi UTBK SNBT

Pada SNBT, materi tes yang spesifik untuk setiap mata pelajaran akan diganti dan disederhanakan. Siswa akan mengikuti tes dengan materi tes skolastik yang mengukur beberapa poin berikut:

• Potensi kognitif
• Penalaran matematika
• Literasi dalam bahasa Indonesia
• Literasi dalam bahasa Inggris. Berbeda dengan tes seleksi UTBK-SBMPTN, tes ini akan menekankan pada kemampuan penalaran siswa dan bukan pada hafalan materi pelajaran.

Jadwal Tes SNBT

Setelah mengetahui perbedaan materi SBMPTN dan materi UTBK SNBT, kita ketahui jadwal tes agar calon mahasiswa semakin siap. Adapun jadwal seputar SNBT lainnya yang perlu kamu tahu, sebagai berikut.

• Registrasi Akun SNPMB Siswa: 16 Februari - 3 Maret 2023
• Sosialisasi UTBK-SNBT: 1 Desember 2022 - 14 April 2023
• Pendaftaran UTBK-SNBT: 23 Maret - 14 April 2023
• Pelaksanaan UTBK Gelombang I: 08 - 14 Mei 2023
• Pelaksanaan UTBK Gelombang II: 22-28 Mei 2023
• Pengumuman Hasil SNBT: 20 Juni 2023
• Masa Unduh Sertifikat UTBK: 26 Juni - 31 Juli 2023
• Sebagai catatan, seluruh kegiatan pada hari yang sudah ditentukan diakhiri pada pukul 15.00 WIB.

Contoh Soal SNBT

Berikut gambaran contoh soal dari materi UTBK SNBT yang sering keluar.

1. Jika semua kucing adalah hewan, dan semua hewan memiliki empat kaki, maka kesimpulan yang benar adalah
2. Semua kucing memiliki empat kaki
3. Semua hewan memiliki empat kaki
4. Beberapa kucing memiliki empat kaki
5. Beberapa hewan memiliki empat kaki

Jawaban: a. Semua kucing memiliki empat kaki.

Kesimpulan ini dapat ditarik dari premis bahwa semua kucing adalah hewan dan semua hewan memiliki empat kaki.

1. Jika X sama dengan 5 dan Y sama dengan 7, maka 2X + Y sama dengan
2. 12
3. 17
4. 20
5. 22

Jawaban: d. 22. 2X + Y = 2(5) + 7 = 10 + 7 = 17.

Itu dia pembahasan lengkap seputar materi UTBK SNBT. Dalam persiapan menghadapi Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT), tentunya banyak hal yang perlu dipersiapkan dengan baik dan matang. Selain mempersiapkan materi pelajaran yang akan diujikan, calon peserta juga perlu mempersiapkan diri secara psikologis dan fisik.