Daftar isi
Pernah nggak sih kamu ngerasa uang jajan baru dikirim minggu lalu, tapi entah kenapa saldo rekening udah menipis padahal baru pertengahan bulan? Tenang, kamu nggak sendiri. Banyak mahasiswa mengalami hal yang sama, uang bulanan cepat habis padahal kebutuhan masih panjang. Kadang bukan karena uangnya kurang, tapi karena cara ngaturnya yang belum tepat. Di masa kuliah, belajar mengatur keuangan bukan cuma penting buat bertahan hidup, tapi juga jadi bekal penting untuk masa depan.
Nah, biar kamu nggak terus-terusan “kering” di akhir bulan, yuk pelajari beberapa tips dasar finansial yang bisa membantu kamu lebih bijak mengatur uang tanpa harus merasa serba kekurangan.
1. Catat Semua Pengeluaran, Sekecil Apa Pun
Kebiasaan sederhana yang sering diabaikan tapi punya dampak besar adalah mencatat pengeluaran. Banyak mahasiswa yang merasa “ah, cuma jajan kopi Rp20.000, nggak perlu dicatat”, padahal pengeluaran kecil seperti itu kalau dikumpulkan bisa bikin anggaran bulanan berantakan.
Mulailah dengan mencatat setiap pengeluaran harian, mulai dari ongkos transportasi, makan siang, sampai jajanan kecil. Kamu bisa pakai buku catatan kecil, aplikasi di ponsel, atau spreadsheet di laptop, mana yang paling nyaman. Dengan begitu, kamu bisa tahu uang kamu paling sering habis di mana.
Dari catatan itu, kamu bisa evaluasi dan bedakan mana pengeluaran yang penting dan mana yang sebenarnya bisa dikurangi. Misalnya, kalau kamu sadar dalam seminggu bisa keluar Rp150.000 hanya untuk kopi, mungkin sudah saatnya kamu mulai bikin kopi sendiri di kosan.
2. Bedakan Kebutuhan dan Keinginan
Inilah salah satu hal tersulit bagi banyak mahasiswa. Kadang kita merasa butuh, padahal sebenarnya hanya ingin. Misalnya, beli sepatu baru karena “diskon 50%”, padahal sepatu lama masih sangat layak dipakai.
Coba mulai biasakan diri dengan membuat daftar kebutuhan pokok setiap bulan, seperti makan, transportasi, pulsa, dan kebutuhan akademik. Lalu, pisahkan dari daftar keinginan seperti nongkrong, belanja baju, atau beli gadget.
Sebelum membeli sesuatu, tanyakan ke diri sendiri:
- Apakah barang ini benar-benar dibutuhkan?
- Kalau tidak dibeli sekarang, apakah akan berpengaruh ke kehidupan kuliahku?
- Apakah aku punya uang lebih untuk ini setelah kebutuhan utama terpenuhi?
Dengan membedakan kebutuhan dan keinginan, kamu bisa mencegah pengeluaran impulsif yang sering bikin dompet cepat tipis.
3. Sisihkan Tabungan, Sekecil Apa Pun Nominalnya
Banyak mahasiswa berpikir menabung itu cuma buat yang sudah berpenghasilan tetap. Padahal, justru di masa kuliah kebiasaan menabung harus mulai dilatih.
Kamu nggak perlu langsung menargetkan jumlah besar. Sisihkan saja 5–10% dari uang bulanan kamu untuk ditabung. Misalnya, kalau kamu menerima uang saku Rp1.000.000 per bulan, berarti cukup sisihkan Rp50.000–Rp100.000.
Kuncinya adalah konsisten, bukan besar kecilnya nominal. Simpan di rekening terpisah atau di dompet digital yang jarang kamu pakai supaya nggak tergoda untuk menggunakannya. Kalau kamu bisa menjaga kebiasaan kecil ini, di akhir semester bisa jadi kamu udah punya tabungan yang lumayan buat keperluan mendadak atau bahkan untuk liburan kecil setelah ujian.
Selain itu, menabung juga bisa bikin kamu merasa lebih tenang. Ada rasa aman karena punya cadangan dana kalau sewaktu-waktu ada pengeluaran tak terduga, misalnya laptop rusak atau biaya tugas kuliah meningkat.
4. Manfaatkan Promo dan Diskon dengan Cerdas
Mahasiswa dan promo adalah dua hal yang nggak bisa dipisahkan. Tapi hati-hati, jangan sampai kata “promo” justru bikin kamu boros.
Gunakan promo secara cerdas, bukan impulsif. Misalnya, manfaatkan potongan harga untuk kebutuhan bulanan seperti makan di kantin kampus, belanja alat tulis, atau membeli paket internet. Banyak aplikasi makanan dan transportasi yang rutin memberikan promo khusus mahasiswa sayang banget kalau dilewatkan.
Kalau kamu sering belanja online, gunakan fitur perbandingan harga di berbagai platform agar bisa dapat harga terbaik. Tapi ingat, jangan beli sesuatu hanya karena “lagi diskon besar”. Diskon tetap bukan alasan untuk membeli barang yang sebenarnya tidak kamu butuhkan.
5. Buat Anggaran Bulanan dan Patuhi
Bikin anggaran memang terdengar membosankan, tapi inilah langkah penting untuk menjaga keuangan tetap stabil. Setiap awal bulan, coba bagi uang bulananmu ke dalam beberapa pos:
- 50% untuk kebutuhan pokok (makan, transportasi, pulsa)
- 30% untuk keinginan pribadi (hiburan, nongkrong, belanja kecil)
- 10% untuk tabungan
- 10% untuk dana darurat atau kebutuhan tak terduga
Kamu bisa menyesuaikan persentasenya sesuai kondisi keuangan masing-masing. Yang paling penting adalah patuh terhadap anggaran yang kamu buat. Kalau kamu sudah menentukan batas maksimal jajan di luar Rp200.000 per minggu, ya usahakan jangan lewat dari itu.
Dengan disiplin, kamu bisa melatih diri untuk hidup sesuai kemampuan tanpa merasa kekurangan.
6. Hindari Utang Konsumtif
Kadang godaan untuk berutang muncul saat kamu lagi kepepet, misalnya pengin beli barang atau ikut nongkrong bareng teman tapi uang udah menipis. Tapi ingat, berutang untuk hal-hal konsumtif justru bisa jadi jebakan.
Kalau kamu memang harus meminjam uang, pastikan itu untuk kebutuhan penting seperti membayar biaya kuliah, peralatan akademik, atau kebutuhan mendesak lainnya bukan untuk hal sementara seperti nongkrong atau belanja online.
Buat mahasiswa, penting banget untuk memahami bahwa mengatur uang bukan hanya soal menghemat, tapi juga soal menghindari kebiasaan finansial yang salah sejak dini.
7. Cari Sumber Penghasilan Tambahan
Kalau kamu merasa uang bulanan sering nggak cukup padahal sudah diatur dengan baik, mungkin saatnya kamu mulai mencari side job. Sekarang banyak peluang kerja paruh waktu untuk mahasiswa yang fleksibel dan bisa dilakukan tanpa mengganggu waktu kuliah, seperti menjadi freelancer, asisten dosen, atau penulis konten.
Selain menambah pemasukan, pengalaman kerja sampingan juga bisa jadi nilai tambah di CV kamu nanti. Tapi pastikan pekerjaan tambahan ini nggak sampai mengganggu waktu belajar dan kesehatan, ya.
8. Gunakan Bantuan Finansial yang Tepat
Kalau kamu mengalami kesulitan membayar biaya kuliah, jangan panik. Sekarang sudah banyak solusi finansial yang bisa membantu mahasiswa mengatur biaya pendidikan dengan lebih ringan, salah satunya melalui Danacita.
Danacita adalah platform pembiayaan pendidikan yang memberikan kemudahan bagi mahasiswa untuk membayar biaya kuliah secara bertahap. Proses pengajuannya mudah, bunganya terjangkau, dan pembayarannya bisa disesuaikan dengan kemampuan finansial kamu. Dengan begitu, kamu bisa tetap fokus belajar tanpa stres memikirkan biaya pendidikan yang menumpuk.
Pada akhirnya, bukan soal seberapa banyak uang yang kamu punya, tapi bagaimana kamu mengatur dan menggunakannya dengan bijak. Mahasiswa yang pintar mengelola keuangan akan lebih tenang menjalani hari-hari kuliah tanpa rasa khawatir kehabisan uang di tengah bulan.
Dengan membiasakan diri mencatat pengeluaran, membedakan kebutuhan dan keinginan, menabung secara rutin, serta memanfaatkan promo dengan bijak, kamu sedang melatih kemampuan finansial yang akan berguna seumur hidup.
Dan ingat, kalau kamu butuh solusi agar biaya pendidikan tetap terkendali, kamu selalu bisa mengandalkan Danacita. Dengan sistem pembayaran yang fleksibel dan proses yang cepat, Danacita membantu mahasiswa agar tetap bisa melanjutkan pendidikan tanpa hambatan finansial. Karena pada akhirnya, mengatur uang dengan cerdas bukan cuma tentang bertahan, tapi juga tentang memastikan masa depan tetap berjalan lancar.