Daftar isi
Segala jenis kebutuhan manusia pada dasarnya bersifat dinamis, sehingga terus mengalami perubahan sepanjang waktu, terutama masalah harga atau biaya kebutuhan. Salah satu biaya yang terus mengalami peningkatan adalah biaya pendidikan, terutama kuliah. Karena pendidikan masih merupakan kebutuhan dasar bagi tiap orang, berbagai usaha pun dilakukan untuk bisa memenuhinya.
Banyak orang tua atau individu yang mulai menabung atau investasi sejak dini agar bisa meng-cover biaya pendidikan yang lebih tinggi. Tetapi sayangnya, kita tidak tahu kemungkinan yang akan terjadi dalam kehidupan. Bisa saja kita mengalami saat sulit dan terpaksa memakai tabungan pendidikan tersebut. Lalu apa yang bisa kita lakukan sebagai back up plan? Mungkin student loan bisa menjadi jawaban dan back up plan untukmu. Berikut penjelasan tentang student loan.
Apa itu Student Loan?
Student Loan atau pembiayaan pendidikan merupakan istilah yang mungkin sudah familiar di kalangan mahasiswa. Tidak seperti biaya pendidikan sekolah dasar hingga menengah yang sebagian besar ditanggung pemerintah lewat Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Di perguruan tinggi, biayanya menjadi tanggung jawab institusi dan mahasiswa.
Lalu apa itu student loan? Istilah ini juga dikenal sebagai pembiayaan pendidikan untuk pemenuhan biaya kuliah dengan skema cicilan. Biasanya student loan memiliki persyaratan maupun biaya yang cenderung lebih terjangkau. Dalam proses pelunasannya, beberapa mewajibkan mahasiswa melunasi sebelum lulus, tetapi ada juga yang memberi jangka waktu pelunasan bahkan setelah mahasiswa lulus berkuliah dan bekerja. Pembiayaan pendidikan ini biasanya diberikan oleh institusi pemerintah, lembaga keuangan seperti bank maupun non perbankan.
Baca juga: Mengapa Pembiayaan Pendidikan Bisa Membantu Para Mahasiswa dan Orang Tua
Sejarah Student Loan di Indonesia
Di tahun 2018, Presiden Jokowi meminta kepada berbagai perbankan di Indonesia untuk mengeluarkan layanan pembiayaan pendidikan. Keputusan ini lahir karena Presiden Jokowi terinspirasi dari negara Amerika Serikat yang sudah sejak lama memiliki program ini. Jokowi merasa heran karena jumlah pembiayaanpendidikan atau student loan yang dikeluarkan perbankan di sana jauh lebih besar daripada total transaksi kartu kredit, besarnya mencapai US$ 1,3 triliun.
Harapan dari gagasanini adalah supaya budaya perilaku kredit konsumtif masyarakat Indonesia bergeser ke hal-hal yang dirasa lebih produktif serta memberi value terutama di bidang pendidikan. Selain itu, Presiden Jokowi juga berharap agar meningkatnya angka partisipasi kasar di perguruan tinggi karena student loan ini.
Gagasan student loan ini kemudian direalisasikan oleh Kemenristekdikti supaya bisa membantu mahasiswa dalam pembayaran kuliah yang biayanya bisa mencapai ratusan juta rupiah. Di tahun yang sama saat Presiden Jokowi mengungkapkan idenya, terdapat tiga bank milik negara yaitu Bank BRI, Bank Mandiri dan Bank BTN yang menawarkan program student loan dengan persyaratan yang berbeda-beda sesuai dengan kebijakan Bank masing-masing.
Perbedaan Student Loan di Indonesia dan Amerika Serikat
Biaya pendidikan di Amerika Serikat menurut situs Top Universities di tahun 2018-2019 yaitu $10.000 hingga $48.000 dollar per tahun atau setara dengan kisaran 143 juta rupiah sampai 680 juta rupiah. Karena biaya yang tinggi inilah membuat banyak pelajar di Amerika Serikat memutuskan untuk mengajukan student loan. Terdapat dua jenis student loan di Amerika Serikat, yaitu yang disediakan pemerintah dengan bunga fix per tahun dan dari pihak swasta yang biasanya memiliki tingkat bunga yang cenderung lebih tinggi. Untuk periode pelunasan, student loan di Amerika Serikat bisa dilunasi dengan periode sekitar 10 sampai 30 tahun atau ada juga yang sesuai dengan kesepakatan dari pihak swasta.
Lain halnya dengan student loan yang ada di Indonesia, di mana kebijakan yang diberikan untuk para mahasiswa lebih ringan bila dibandingkan dengan student loan di Amerika Serikat. Di Indonesia, biaya yang diterapkan untuk student loan tergolong jauh lebih rendah bahkan bersifat flat dengan periode pelunasan yang lebih cepat jika dibandingkan di Amerika Serikat. Memang hal ini sengaja dibuat mengikuti usulan Presiden Jokowi yang berharap bisa meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan, sehingga persyaratannya tidak memberatkan atau mengikat para penerimanya. Dari hal ini, bisa terlihat bahwa pembiayaan pendidikan atau student loan di Indonesia masih tergolong jenis pembiayaan yang berorientasi kepada penerima manfaatnya yaitu mahasiswa atau pelajar, karena memang bukan bersifat konsumtif, melainkan investasi diri.
Manfaat Student Loan
Source: Pexels.com/Karolina Grabowska
Student loan merupakan usaha dari pemerintah dan swasta dalam merubah image perguruan tinggi yang awalnya memiliki kesan eksklusif untuk kalangan menengah ke atas menjadi lebih . Pemilihan pembiayaan pendidikan bagi mahasiswa juga akan sangat bermanfaat bagi mereka yang memiliki cita-cita besar.
Di sisi lain, tentunya harus ada kerja sama yang baik antara pemerintah, lembaga keuangan, pihak swasta, kampus serta mahasiswa atau pelajar sebagai target penerima pembiayaan pendidikan. Jika kerja sama ini berjalan dengan lancar, maka program student loan bisa berjalan efektif sehingga dapat meningkatkan angka partisipasi kasar pelajar yang mengikuti perguruan tinggi. Dengan begitu, akses menuju pendidikan akan semakin terbuka lebar untuk seluruh masyarakat di Indonesia. Hal ini kemudian bisa berdampak pada perbaikan kualitas pendidikan di Indonesia.
Pengajuan Pembiayaan Pendidikan dengan Danacita
Di Indonesia sendiri, sudah terdapat beberapa bank pemerintah yang memberikan layanan pembiayaan pendidikan. Selain bank, juga terdapat beberapa lembaga keuangan non bank sebagai platform yang memberikan kemudahan untuk pembayaran biaya pendidikan, salah satunya adalah Danacita.
Danacita sendiri merupakan salah satu dari sedikit perusahaan teknologi finansial yang fokus pada pembiayaan pendidikan di Indonesia, yang juga telah berizin dan diawasi oleh OJK. Saat ini, Danacita telah bekerja sama resmi dengan lebih dari 100 institusi pendidikan di Indonesia. Beberapa institusi pendidikan formal yang telah bekerja sama antara lain Universitas Tarumanagara (UNTAR), President University (PU), Institut Teknologi PLN (IT PLN), Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI), Universitas Paramadina, Universitas Islam Bandung (UNISBA), Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM), Universitas Negeri Semarang (UNNES), FKG Universitas Padjadjaran (FKG UNPAD), Universitas Mercu Buana Yogyakarta, FH Universitas Hasanuddin Makassar (FH UNHAS), dan masih banyak lagi. Selain itu, Danacita juga memberikan layanan pembiayaan untuk lembaga kursus antara lain Revou, English First, Wall Street English, DigitalSkola, CourseNet, Co-Learn, Purwadhika, Hactiv8, Binar Academy dan lain-lain.
Danacita juga telah menyalurkan pembiayaan ke lebih dari 14,000 pelajar di Indonesia, dengan total pembiayaan lebih dari Rp140 miliar. Harapannya, dengan memperkuat kolaborasi bersama dengan institusi pendidikan, semakin banyak pelajar yang terbantukan dan terbukanya akses pendidikan yang lebih luas lagi dapat tercapai.
Tidak hanya itu, Danacita juga berkolaborasi dengan institusi pendidikan untuk tidak hanya memberikan pilihan pembiayaan, namun Danacita juga mendukung keperluan pelaksanaan pendidikan, penelitian, pengembangan, pengabdian kepada masyarakat, pelatihan bagi Mahasiswa dan Dosen, peningkatan dan pemberdayaan sumber daya, program sharing knowledge, penugasan profesional sebagai dosen tamu, magang mahasiswa dan implementasi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), serta kegiatan lain. Danacita juga memiliki program campus ambassador “SahabatDanacita” yang telah memiliki anggota lebih dari 500 mahasiswa yang tersebar di seluruh Indonesia. Para anggotanya berkesempatan mengikuti berbagai kegiatan, salah satunya berupa pelatihan rutin dengan tujuan agar setiap anggotanya dapat mengembangkan dan memaksimalkan kemampuan diri mereka sebelum nantinya memasuki dunia kerja maupun bisnis.