Unsplash/@akson
Daftar isi
Tangerang, Danacita – Terhalang biaya untuk melanjutkan pendidikan seringkali menjadi penyebab banyaknya lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) ataupun Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk melanjutkan perjalanannya meraih mimpi melalui jenjang perguruan tinggi. Namun, kendala biaya ternyata tidak lagi menjadi hambatan terbesar untuk meraih impian. Bagaimana solusinya?
Kendala Biaya
Dunia pendidikan Indonesia memiliki salah satu indikator bernama Angka Partisipasi Kasar (APK) untuk mengetahui banyaknya siswa yang menjalankan masa belajar pada jenjang pendidikan tertentu. APK dijadikan sebagai pengukur tinggi atau rendahnya anak usia sekolah yang mengenyam bangku pendidikan dalam jenjang pendidikan tertentu pada suatu wilayah. Menurut data Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti), APK perguruan tinggi di Indonesia masih sekitar 37 persen dibandingkan dengan Malaysia (60%), Singapura (78%), hingga Korea Selatan (98%).
Dilansir dari antaranews.com, salah satu penyebab rendahnya APK dipengaruhi dari sisi kendala pembayaran biaya kuliah. Tuntutan ekonomi membuat beberapa lulusan SMA/SMK memutuskan harus memikul tanggung jawab finansial hingga kendala ekonomi keluarga membuat mereka khawatir tidak bisa menyelesaikan jenjang pendidikan tinggi. Salah satu contohnya dirasakan oleh beberapa mahasiswa di Institut Teknologi Indonesia (ITI).
Institut Teknologi Indonesia merupakan perguruan tinggi swasta di Indonesia yang diprakarsai oleh Almarhum Prof. B.J Habibie. Dilatarbelakangi oleh kebutuhan insinyur di Indonesia, membuat Persatuan Insinyur Indonesia (PII) mendirikan perguruan tinggi teknik pada tahun 1983. Perguruan tinggi yang berlokasi di Serpong, Tangerang ini memiliki visi yang kuat untuk mencetak insinyur handal dan mampu bersaing baik secara nasional maupun internasional dengan kualifikasi yang mumpuni disertai moral tinggi kebangsaan.
Adapun kendala pembiayaan pernah dirasakan oleh Milendi, salah satu mahasiswa semester akhir di Institut Teknologi Indonesia. Milendi harus merasakan kekhawatiran dalam melakukan pelunasan pembayaran.
“Waktu itu deadline pembayaran tergolong sebentar, jadi saya agak bingung juga gimana ya cara bayarnya,” kata Milendi kepada Danacita, Jumat (10/04)
Selain itu, kendala biaya juga dirasakan oleh Venesya, salah satu mahasiswi Teknik Kimia kelas paralel di Institut Teknologi Indonesia. Sebagai pekerja, ia mengalami kendala dalam mengatur pengeluaran perbulan untuk bisa melanjutkan kuliah.
“Saya seorang karyawan dan dapat uang per bulan. Jadi harus membagi-bagi keuangan saya biar balance gitu. Kalau saya harus membayar sekaligus bakalan ngeganggu pengeluaran bulanan saya. Saya juga enggak punya uang cash untuk membayar kuliah di awal,” jelas Venesya.
Mimpi Besar Mereka
Setiap orang tentunya berhak memiliki mimpi dan mewujudkannya. Generasi muda memiliki potensi besar untuk membawa perubahan besar pula pada negeri ini. Cita-cita menjadi hal fundamental untuk dapat memotivasi mereka dalam meraih impiannya seperti yang disampaikan oleh beberapa mahasiswa Institut Teknologi Indonesia (ITI) berikut.
Salah satu mahasiswa teknik informatika ITI bernama Andi memiliki mimpi besar untuk membangun startup yang mewadahi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
“Cita-cita saya ingin membuat startup untuk toko online UMKM dalam menjual produknya,” ucap Andi.
Selain itu, cita-cita menjadi seorang entrepreneur dipilih oleh Milendi. Menjadi pengusaha ia pilih dikarenakan terinspirasi dari jejak ayahnya. Ia ingin menjadi pengusaha yang menerapkan ilmu-ilmu mengenai teknik kimia ataupun fisika selama masa kuliah.
“Cita-cita saya sampai saat ini ingin menjadi entrepreneur. Jadi nanti saya setelah lulus ingin menjadi karyawan profesional dulu, baru setelah mungkin lima tahunan nantinya mencoba memulai usaha sendiri,” ungkap Milendi.
Berbeda dengan Andi dan Milendi yang memiliki mimpi membangun usaha, Venesya yang telah memiliki pekerjaan menginginkan prospek karier yang lebih baik. Venesya menganggap dengan ilmu dan gelar yang dimiliki nantinya dapat membawanya untuk memiliki posisi pekerjaan yang lebih baik.
“Jika sudah lulus dari pendidikan, sudah jadi sarjana, saya menginginkan pekerjaan yang lebih baik lagi dengan posisi yang lebih baik juga,” jelas Venesya.
Mimpi-mimpi mereka menjadi hal yang luar biasa untuk direalisasikan dan memiliki pengaruh yang baik untuk lingkungan sekitarnya. Hal ini tentunya sangat disayangkan apabila segala perjuangan mereka untuk mencapainya harus terbentur dengan hambatan ekonomi.
Solusi Pembiayaan Pendidikan
Meskipun mengalami kendala pembiayaan sebelumnya, kini mereka menemukan solusi untuk meringankan kondisi tersebut dengan menggunakan Danacita. Danacita dijadikan solusi pembiayaan pendidikan melalui bantuan program cicilan. Hal ini dianggap memudahkan mereka untuk lebih mudah mewujudkan mimpi di masa depan.
“Danacita membantu saya dalam pembiayaan kuliah karena bisa dicicil dari 6 sampai 12 bulan. Membantu banget saat ada tenggat waktu pembayaran semester.” – Andi
“Danacita membantu banget karena saya gak punya uang cash untuk bayar saat di awal. Untungnya ada Danacita bisa ngebantu saya tetap berkuliah.” – Eca
“Danacita tuh mudah cicilannya, bahkan ada yang sampai 12 terus 24 bulan. Itu yang buat saya merasa alhamdulillah ada solusinya.” – Lendi
Selain terdapat kemudahan dari sisi pembiayaan, Danacita juga memfasilitasi mahasiswa untuk mengembangkan dirinya melalui program workshop. Kegiatan workshop merupakan bagian dari rangkaian program campus ambassador Danacita yang bernama Sahabat Danacita. Sahabat Danacita mewadahi para mahasiswa pengguna Danacita untuk berpartisipasi meningkatkan financial literacy di komunitas kampus. Selain itu, turut juga memperkenalkan Danacita sebagai solusi pembiayaan yang aman dan terpercaya lengkap dengan benefit yang dapat dirasakan langsung oleh para Sahabat Danacita.
“Danacita benefit-nya banyak, ada workshop juga. Pengalaman ikut workshop paling seru sih. Program workshop-nya ngebantu banget terutama untuk soft skill,” pungkas Milendi.
Pesan untuk Kamu
Bagi kamu yang memiliki keraguan untuk mencoba solusi pembiayaan kuliah melalui Danacita, yuk dengarkan pesan dari Andi, Milendi, dan Venesya!
“Danacita tuh simple, cepat, terjangkau.” – Andi
“Danacita itu bukan pinjol, jadi membantu mahasiswa supaya bisa membayar uang kuliah per bulan agar tetap bisa lanjut kuliah, terus juga aman. Jadi jangan takut! Danacita aman, berizin dan diawasi OJK, dan sahabat mahasiswa.” – Eca
“Buat teman-teman ya, teman-teman angkatan juga, biar kuliah lancar pakailah Danacita! Karena mudah buat proses pembayarannya dan juga nanti ada program Danacita yaitu workshop.” – Milendi
Bagaimana? Apakah kalian juga pernah atau sedang memiliki kisah dan kekhawatiran yang sama seperti mereka? Kamu tidak berjuang sendiri, karena Danacita peduli dengan mimpimu!