Dalam rangka merayakan hari Kartini, Ketty Lie, Co-Founder Danacita, bersama dengan Mandy Purwa Hartono, Chief Marketing Officer Purwadhika, berdiskusi mengenai dunia pendidikan dan peran wanita di dalamnya.
Angka partisipasi pelajar pendidikan tinggi di Indonesia masih 30% dan tergolong rendah, sedangkan kebutuhan di lapangan kerja itu dinamis dan terus meningkat.
“Danacita melihat bahwa di jaman sekarang, untuk belajar tidak bisa hanya dari pendidikan formal saja, tapi dari non formal juga. Maka dari itu Danacita ingin memberikan akses dan memberi kesempatan bagi generasi muda agar mereka bisa terus belajar dan meningkatkan skill.”, ucap Ketty Lie.
Selain akses, Mandy membawa isu kesetaraan pendidikan di Indonesia antara laki-laki dan perempuan, “Saya melihat bahwa di kota besar tidak ada, tapi apakah sebenarnya di daerah-daerah lain masih ada ketidaksetaraan ini?” ujar Mandy.
Ketty Lie merasa bahwa sebenarnya masih ada ketidaksetaraan antara laki-laki dan perempuan di bidang pendidikan Indonesia. Hal ini dikarenakan masih ada pemikiran yang melekat di masyarakat Indonesia bahwa perempuan itu punya keterbatasan, baik itu dalam pendidikan maupun karir.
Mandy pun menambahkan “Mungkin hal ini terbentuk karena mindset yang belum berubah sejak jaman dulu di mana orang tua lebih berfokus untuk menyekolahkan anak laki-laki karena anak perempuan nantinya hanya akan berakhir di dapur dan bukan bekerja secara profesional. Padahal, sebenarnya sebagai perempuan tidak masalah jalan apapun yang diambil asalkan memang sesuai dengan keinginan dan bisa mencapai tujuan hidup yang diinginkan.”
Di bidang profesional, Mandy pun melihat masih ada stigma bahwa pemimpin perempuan masih dipengaruhi oleh perasaan yang kurang stabil dalam diri mereka. Lalu Mandy bertanya pada Ketty Lie apa kira-kira cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi hal ini?
“Di satu sisi, saya merasa bersyukur karena dikelilingi oleh tim yang berani dan tidak takut dalam mengambil keputusan. Hal terpenting yang harus dilakukan yaitu harus benar-benar berpikir kritis dan refleksi diri sebelum mengambil keputusan apapun. Karena sekarang, perubahan sudah sangat cepat dan sebagai pemimpin harus memikirkan dengan matang atau membuat pondasinya terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan.”
Ketty Lie dan Mandy sama-sama setuju bahwa memang masih banyak hal yang bisa diperbaiki dalam kesetaraan gender dan merubah mindset mengenai perempuan. “Perempuan kini harus menunjukkan bahwa mereka berdaya untuk diri mereka sendiri dan emansipasi bertujuan untuk memperlihatkan bahwa mereka juga mampu untuk mewujudkan cita-cita mereka,” ujar Mandy.
“Oleh karena itu, Danacita hadir dan membantu seluruh lembaga pendidikan di bidang apapun, baik itu formal maupun informal. Faktor terbesar untuk melakukan perubahan adalah dengan investasi pada individu yang berkualitas dan hal ini bisa diwujudkan dengan pendidikan.Pendidikan punya dampak yang sangat besar meskipun memang hasilnya tidak bisa terlihat dalam jangka waktu yang dekat. Tapi ini akan jadi modal yang kuat dalam perkembangan seseorang di masa depan,” tutup Ketty Lie.
Jika kamu tertarik untuk investasi diri dan meningkatkan skill kamu, kamu bisa mulai mengikuti kelas di Purwadhika yang merupakan salah satu institusi teknologi digital terbaik di Indonesia. Bayarnya bisa lebih terjangkau dengan Danacita. Yuk baca info selanjutnya di sini!
Baca juga: Danacita x IDX: Terus Gapai Mimpimu Bersama Danacita