Pada Jumat 12 November 2021, Ketty Lie (Co-founder Danacita) bersama 9 pendiri wanita hebat di Asia Pasifik lainnya secara resmi lulus dari program Google for Startups: Women Founders Academy. Program ini berjalan selama 12 minggu untuk start-up di Asia Pasifik yang mempunyai pendiri wanita.
Selain Ketty Lie, dua Srikandi hebat Indonesia juga terpilih mengikuti program Google Startups Women Founders Academy, yaitu Vanessa Geraldine dari PRIEDS Technology serta Utari Octavianty dari Aruna.
Berikut tips-tips yang kita, sebagai pelajar, mahasiswa, ataupun wanita karir, dapat ambil dan terapkan di kehidupan kita sehari-hari.
Self-care sangatlah penting
Salah satu takeaway utama yang disampaikan oleh Ketty adalah pentingnya mengenal limit diri sendiri. Dengan dunia kita sekarang yang berjalan sangat cepat, seringkali kita menelantarkan kesehatan mental diri kita sendiri. Seringkali masyarakat kita menyepelekan akan pentingnya menjaga kesehatan mental, sehingga burnt-out seringkali menjadi sulit untuk dihindari.
Burnt-out adalah kelelahan emosional, mental, dan fisik. Hal ini tidak hanya akan membuat kamu menjadi tidak produktif namun juga mengalami perasaan lelah dan pikiran negatif yang berkepanjangan.
“Konsep energy wheel yang diajarkan coach kami di program Google Founders mengingatkan saya bahwa seringkali kita mengutamakan kebutuhan tim dan bisnis, dan ini tentunya sangat penting. Namun, jika kita tidak meluangkan waktu untuk check-in dengan diri sendiri dan memastikan bahwa sumber energi kita masih terpenuhi, maka kemungkinan untuk burnt-out itu sangat nyata,” saran Ketty.
Untuk seorang pemimpin, kesehatan mental sangatlah penting. Jika seorang pemimpin sudah burnt-out maka akan sulit untuk memimpin dengan efektif. Selain itu, semakin berkembangnya bisnis dan tim, yang dibutuhkan dari seorang founder adalah arahan dan bimbingan di mana kesehatan mental itu menjadi sangatlah penting.
“Kesibukan itu akan selalu ada, tapi kita tetap harus jadwalkan dan luangkan waktu untuk pause sehingga sudut pandang dapat lebih panjang dan luas. Mengikuti Google Founders Academy merupakan salah satu waktu pause saya.” - Ketty Lie
Memiliki support system dari wanita-wanita hebat lainnya
Seperti halnya Google Women Founders Academy ini menjadi tempat untuk Utari Octavianty, (Co-Founder & Chief Corporate Officer Aruna), bertemu dengan berbagai wanita hebat lainya, kita juga perlu untuk mengelilingi diri kita sendiri dengan wanita-wanita hebat dari berbagai latar belakang berbeda.
Dengan mengenal dan memiliki support system yang tidak hanya mengerti kamu namun juga dapat memberikan pandangan yang berbeda, kita dapat membantu satu sama lain berkembang dengan adanya diskusi, sharing, dan juga dukungan yang diberikan.
"Mendukung founder wanita berarti memberikan kesempatan kepada wanita lainnya untuk mendapatkan pengetahuan lebih. Sebagai founder wanita di Aruna yang merupakan startup bidang perikanan dan kelautan di mana Industrinya di dominasi oleh pria membuat saya mendapatkan semangat baru karena bertemu dengan berbagai wanita hebat dari latar belakang industri yang berbeda tapi memiliki kesamaan yaitu sebagai founders dan leaders." - Utari Octavianty
Baca juga: Google Memilih Co-Founder Danacita untuk Startups Women Founders Academy
Belajar dari mentor dan networking
Untuk Vanessa Geraldine, Co-founder & Chief Commercial Officer PRIEDS Technology, program Google Women Founders Academy ini memberikan dirinya kesempatan untuk belajar langsung dari berbagai expert di Google yang dapat langsung diterapkan di bisnis dirinya.
Dengan pengalaman belajar dari para ahli, tidak hanya membantu memperlebar jaringan kamu, namun juga mendapatkan banyak sekali hal-hal yang bisa dipelajari dan diambil dari pengalaman dan juga insight wanita hebat lainnya melalui sudut pandang berbeda.
“Saya bersyukur sekali dapat menemukan sebuah komunitas women founders melalui program ini, good to know that I'm not alone in the battle!” - Vanessa Geraldine
Tentang Danacita
Danacita, platform pembiayaan pendidikan yang bertujuan untuk memperluas akses pendidikan tinggi dan pelatihan di Indonesia, merupakan salah satu anak perusahaan ErudiFi, perusahaan berbasis teknologi dengan misi membangun masa depan yang lebih cerah untuk generasi muda se-Asia Tenggara. Sejak berdiri di tahun 2018, Danacita telah berhasil memberikan solusi pembiayaan bagi ribuan pelajar dari seluruh Indonesia untuk menempuh pendidikan tinggi dan selanjutnya di 100 lebih lembaga pendidikan pilihan mereka. Danacita juga telah berizin dan diawasi sebagai platform P2P (peer to peer) lending di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).