Pekan lalu media Kompas menurunkan beberapa artikel mengenai fakta-fakta menarik terkait pendidikan tinggi dan dunia kerja. Salah satu poin menarik adalah bahwa dengan melihat data historis 10 tahun terakhir, biaya pendidikan tinggi diperkirakan naik 6,03% per tahun di masa depan. Kenaikan biaya pendidikan ini dipicu berbagai hal, namun dorongan terbesar adalah dari tuntutan untuk meningkatkan kualitas pendidikan itu sendiri. Beberapa contohnya adalah kebutuhan membangun fasilitas seperti laboratorium; biaya riset dosen yang diperlukan untuk memenuhi syarat mengajar; hingga biaya akreditasi program studi.
Membandingkan Kenaikan Biaya Kuliah dengan Kenaikan Gaji
Sayangnya, kenaikan biaya kuliah tersebut diatas melebihi kenaikan upah atau gaji orangtua. Secara rata-rata, melihat dari data BPS, Kompas mencatat bahwa pada orangtua lulusan SMA, kenaikan gaji yang diterima mencapai 3,8% per tahun. Sedangkan pada orangtua lulusan universitas, kenaikan gaji mencapai 2,7% per tahun.
Berkaca dari situasi ini, terdapat kekhawatiran bahwa di masa depan, tidak semua keluarga akan mampu membiayai kuliah anaknya hingga lulus. Padahal, menurut BPS, lulusan perguruan tinggi akan mendapat gaji akumulasi hingga 55% lebih besar ketimbang lulusan SMA. Perhitungan akumulasi gaji BPS mengacu pada angka yang diterima seseorang sejak lulus kuliah hingga berumur 55 tahun. Jadi, bisa diartikan bahwa sejak lulus kuliah hingga usia pensiun, lulusan perguruan tinggi akan menerima gaji dua kali lipat lebih besar dari lulusan SMA.
Tantangan besar khususnya dihadapi orangtua yang berstatus lulusan SMA ketika akan membiayai anaknya masuk perguruan tinggi. Kompas menghitung dengan kondisi ini, andaikata orangtua yang lulusan SMA menabung sebanyak 20% gaji selama 18 tahun sejak anaknya lahir hingga memasuki usia kuliah, maka tabungan itu baru bisa membayar setengah biaya kuliah rata-rata di Indonesia. Dengan perhitungan yang sama, orangtua lulusan perguruan tinggi bisa membayar penuh biaya kuliah anaknya jika menabung sebanyak 20% gaji sejak anaknya lahir hingga berusia 18 tahun.
Tetap Bermimpi Besar
Berbagai tantangan ini tidak menyurutkan niat orangtua, baik lulusan SMA maupun lulusan universitas, untuk tetap bermimpi anak-anaknya dapat masuk perguruan tinggi idaman, dan menyelesaikan studinya dengan baik. Berbagai cara dilakukan, mulai dari mencari beasiswa, bahkan hingga meminjam uang kepada saudara dan tetangga demi anak mampu membayar biaya kuliah.
Namun, tidak semua usaha ini dapat dilakukan semua orangtua. Juga, tidak semua siswa bisa mendapatkan beasiswa, apalagi pada jurusan yang diidam-idamkan. Melihat situasi ini, Danacita sebagai layanan keuangan menawarkan solusi berupa cicilan biaya kuliah. Danacita memberikan cicilan biaya kuliah hingga 24 bulan dan dengan biaya platform dan biaya persetujuan yang sangat terjangkau. Lewat cicilan biaya kuliah, orangtua bisa punya kesempatan lebih besar melihat anak-anaknya menyelesaikan kuliah. Dengan biaya kuliah yang dicicil tiap bulan, orangtua bisa mengatur pengeluaran dengan bijak. Di sisi lain, anak bisa tetap fokus pada kuliah agar bisa selesai dengan baik.
Baca juga: 3 Alasan Kenapa Kamu Harus Mulai Fokus Untuk Investasi Pendidikan
Dapatkan informasi lebih lengkap dan relevan terkait kebutuhan biaya kuliahmu. Klik untuk jadwalkan konsultasi Disini