Daftar isi
Bagi mahasiswa dan fresh graduate mungkin sudah tidak asing lagi dengan portofolio. Pada umumnya, portofolio menjadi salah satu berkas yang dibutuhkan saat ingin melamar kerja. Tapi, portofolio juga kadang dibutuhkan saat ingin melamar magang atau pengajuan beasiswa. Untuk membuat portofolio yang menarik memang tidak mudah, sama halnya dengan membuat CV. Untuk itu, kamu bisa simak informasi berikut.
Apa itu portofolio dan fungsinya
Portofolio merupakan sekumpulan dokumen yang isinya hasil karya dari suatu project yang pernah dilakukan. Lebih lanjut, portofolio menjadi bentuk dokumentasi progress dari kemampuan atau hasil kerja yang telah berhasil dilakukan. Biasanya, portofolio yang diminta oleh perusahaan ditujukan untuk pelamar kerja yang melamar di bidang seperti graphic designer, penulis dan masih banyak lainnya.
Sebagai salah satu berkas penting, portofolio berfungsi sebagai bukti fisik dari performa atau pencapaian yang sudah diraih seseorang. Maka dari itu, dengan portofolio maka akan memperlihatkan kemampuan dan keunggulan seseorang dibanding dengan pesaing lainnya.
Baca juga: 6 Situs Job Portal yang Wajib Dicek Untuk Magang atau Pekerjaan Pertama
Beda portofolio dengan CV
Meskipun menjadi salah satu istilah umum di kalangan mahasiswa dan fresh graduate, ternyata masih ada yang tidak tahu apa bedanya portofolio dengan CV. Berikut ini perbedaannya.
Berdasarkan sifat
Jika dilihat berdasarkan sifatnya, maka akan terlihat bahwa CV lebih umum. Hal ini karena informasi yang diberikan di dalamnya merupakan data-data umum, contohnya seperti riwayat akademik. Sedangkan portofolio lebih spesifik, karena hanya berisi informasi tentang hasil karya yang sudah dibuat.
Berdasarkan tujuan
Selanjutnya, tujuan dari CV yaitu sebagai informasi diri saja karena hanya menjelaskan latar belakang. Lain halnya dengan portofolio yang bertujuan sebagai bukti dari hasil kerja. Bukti ini akan memperkuat informasi yang sudah ditulis di CV sehingga informasi tersebut tidak akan dinilai sebagai “tempelan” saja.
Berdasarkan isinya
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, kalau CV isinya lebih ke data diri mulai dari nama lengkap, skill yang dimiliki, pengalaman dan yang lainnya. Di sisi lain portofolio hanya memperlihatkan hasil karya secara detail.
Baca juga: Tips Cerdas Persiapkan Diri Sebelum Interview Kerja Pertama
Cara membuat portofolio
Untuk kamu yang masih belum tahu bagaimana cara membuat portofolio yang menarik, simak caranya berikut ini.
Buat daftar isi
Untuk mempermudah pembaca dalam melihat hasil kerjamu, maka kamu harus membuat daftar isi terlebih dahulu. Buatlah sesuai data atau isi yang akan dimasukkan di dalam portofolio dan letakkan di bagian awal-awal.
Tulis data diri, tujuan dan pencapaian
Sebagai pengantar, kamu bisa tambahkan data diri di dalam portofolio. Buatlah secara singkat dan ringkas dan tidak perlu selengkap yang ada di CV. Selain itu, kamu juga bisa tambahkan mengenai tujuan yang ingin dicapai dalam berkarir. Untuk lebih lengkap, bisa ditulis juga pencapaian yang sudah diraih untuk menunjukkan kualitasmu.
Jelaskan skill dan pengalaman yang dimiliki
Di dalam portofolio juga harus dijelaskan mengenai skill yang dimiliki. Hal ini penting karena perusahaan akan melihat dan menilai kamu memang mumpuni. Kamu pun dapat menambahkan pengalaman profesional yang sudah dijalani untuk memperkuat kualitasmu. Tapi harus diingat, pengalamannya harus relevan dengan posisi yang dilamar. Bagi para mahasiswa atau fresh graduate yang masih belum memiliki pengalaman, bisa dicantumkan pengalaman dalam berorganisasi dan tetap relevan dengan posisinya.
Lampirkan hasil karya terbaik
Di antara kamu mungkin ada yang sudah memiliki banyak pengalaman dan hasil karyanya juga sudah banyak. Bila dalam kondisi ini, maka lampirkan hasil karya yang terbaik. Dengan hasil karya ini, maka kamu sudah terbukti memang punya pengalaman yang sesuai. Dalam lampiran ini bisa berbentuk sertifikat, hasil publikasi, tulisan, hasil design dan sebagainya. Untuk mahasiswa atau fresh graduate yang masih belum memiliki pengalaman, bisa melampirkan hasil karya seperti tugas-tugas atau project yang dilakukan selama berkuliah atau organisasi.
Di bagian ini, kamu juga bisa menambahkan penjelasan yang ringkas untuk masing-masing hasil karya untuk memberikan informasi lebih rinci dibanding hanya melampirkan hasilnya saja. Bila kamu pernah bekerja untuk klien, maka tidak ada salahnya untuk menambahkan testimoni dari mereka untuk memberi nilai plus.
Buat secara simple tapi jelas
Sama halnya seperti CV, dalam membuat portofolio, cobalah untuk membuatnya dengan simple tapi tetap jelas. Tidak perlu membuatnya dengan isi yang sangat banyak atau terlalu penuh karena bisa membuat perusahaan menjadi kurang tertarik dan bosan. Berfokus pada hal yang relevan dengan posisi juga hasil karya yang terbaik sudah cukup.
Kalau kamu masih bingung bagaimana bentuk atau susunan portofolio, kamu bisa cek situs berikut ini. Untuk hal penyimpanan, cara termudah yang dapat dilakukan yaitu dengan menyimpan portofolio dalam format PDF dan disimpan di device atau google drive. Saat ingin melamar suatu pekerjaan, maka bisa sekalian dilampirkan beserta CV. Bila kamu ingin memanfaatkan situs gratis untuk membuat portofolio online juga tidak ada salahnya. Contoh situs yang bisa digunakan yaitu seperti Cargo, Canva, Wix, dan Carrd.
Itulah penjelasan mengenai pentingnya portofolio yang menarik dan cara membuatnya. Yuk coba untuk membangun portofolio sekreatif dan semenarik mungkin supaya kamu bisa dilirik oleh perusahaan!